Bahasa
Indonesia
KETERAMPILAN
BERBAHASA
Nama:
Nadyatul
Jannah 1584202122
Sarah
Fazriah 1584202140
Ericha
Dwi Cahyani 1584202121
Melati
1584202095
PROGRAM
STUDI MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2015/2016
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita rahmat dan hidayahnya
sehingga makalah kami yang berjudul “Keterampilan Berbahasa” dapat terselesaikan dengan baik. Tak lupa juga
kami ucapkan terima kasih kepada Haerudin. M,Pd selaku dosen pembimbing yang
telah membimbing kami dalam proses penulisan makalah ini dari awal hingga
akhir.
Keterampilan
berbahasa merupakan suatu kecakapan yang harus dimiliki oleh setiap orang
karena menyangkut keberhasilan dalam berkomunikasi baik secara langsung maupun
tidak langsung. Materi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca
agar dapat mengasah keterampilan dalam berbahasa.
Kami
menyadari bahwa makalah yang kami buat masih terdapat banyak kesalahan dan jauh
dari kata sempurna oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun.
Tangerang, 14 Desember 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………
DAFTAR
ISI………………………………………………………………...................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang.........................................................................................
B. Rumusan
Masalah....................................................................................
C.
Tujuan Penulisan......................................................................................
D.
Kegunaan Penulisan.................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A.
Landasan Teori........................................................................................
1.
Hakikat keterampilan berbahasa.......................................................
2.
Pengertian keterampilan
berbahasa..................................................
B.
Pembahasan ............................................................................................
1.
Komponen-komponen keterampilan berbahasa................................
2.
Keterampilan menyimak...................................................................
3.
Keterampilan berbicara.....................................................................
4.
Keterampilan membaca....................................................................
5.
Keterampilan menulis.......................................................................
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan..............................................................................................
B.
Saran........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Bahasa merupakan
alat komunikasi yang berfungsi sebagai penghubung antar budaya dan daerah,
sebagai alat pemersatu masyarakat yang berbeda latar belakang, sebagai lambang
kebanggaan nasional, sebagai lambang identitas nasional dan lain sebaginya.
Oleh karena itu, bahasa sangat penting utuk kita kuasai.
Keterampilan
berbahasa merupakan salah satu poin yang harus kita kuasai, karena dalam
keterampilan berbahasa kita diajarkan cara menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis secara benar dan kita menjadi terampil dalam menyimak informasi yang
kita dapat, berbicara didepan umum, membaca secara cepat, dan menulis ide-ide
yang kita punya agar menjadi suatu karya yang dapat dinikmati oleh semua orang.
Keterampilan tersebut akan kita peroleh apabila kita melatih terus menerus
keterampilan berbahasa kita.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan keterampilan berbahasa ?
2. Apa yang dimaksud dengan menyimak ?
3. Apa yang dimaksud dengan berbicara ?
4. Apa yang dimaksud dengan membaca ?
5. Apa yang dimaksud denganmenulis ?
C.
Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui keterampilan berbahasa itu seperti apa
2. Untuk mengetahui menyimak itu seperti apa
3. Untuk mengetahui berbicara itu seperti apa
4. Untuk mengetahui membaca itu seperti apa
5. Untuk mengetahui menulis itu seperti apa
D.
Manfaat penulisan
1.
Lebih mengetahui keterampilan berbahasa
itu seperti apa
2.
Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan menyimak
3.
Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan berbicara
4.
Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan membaca
5.
Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan menulis
6.
Dapat mengimplikasikan unsur-unsur yang
terdapat dalam keterampilan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Landasan
teori
1.
Hakikat keterampilan berbahasa
Bahasa adalah alat komunikasi antar
anggota masyarakat berupa lambang bunyi ujaran yang dihasilakan oleh alat ucap
manusia. Bahasa yang digunakan sebagai laat kounikasi antaranggota masyarakat
terbagi atas dua unsur utama yaitu bentuk dan makna.
Fungsi
bahasa yaitu:
a.
Fungsi
informasi
b.
Fungsi
ekspresi diri
c.
Fungsi
adaptasi
d.
Fungsi
kontrol sosial
Profesor
Anderson mengemukakan adanya 8 prinsip (linguistik) dasar yaitu:
1)
Bahasa
adalah suatu sistem
2)
Bahasa
adalah vokal (bunyi ujaran)
3)
Bahasa
tersusun dari lambang-lambang mana suku (arbitrary symbols)
4)
Setiap
bahasa bersifat unik; bersifat khas
5)
Bahasa
dibangun dari kebiasaan-kebiasaan
6)
Bahasa
adalah alat komunikasi
7)
Bahasa
berhubungan dengan kebudayaan tempatnya berada
8)
Bahasa
itu berubah-ubah
2.
Pengertian
Keterampilan Berbahasa
Menurut
Hoetomo MA terampil adalah cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan.
Keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas. atau kecakapan yang
disyaratkan. Dalam pengertian luas, jelas bahwa setiap cara yang digunakan
untuk mengembangkan manusia bermutu dan memiliki pengetahuan, keterampilan dan
kemampuan sebagaimana diisyaratkan
Keterampilan berbahasa mempunyai
empat komponen yaitu:
a.
Keterampilan
menyimak (listening skill)
b.
Keterampilan
berbicara (speaking skill)
c.
Keterampilan
membaca (reading skill)
d.
Keterampilan
menulis (writing skill)
Setiap
keterampilan itu, berhubungan erat satu dengan yang lainnya dengan cara beraneka ragam. Dalam memeroleh
keterampilan berbahasa, biasanya kita melalui suatu hubungan yang teratur:
mula-mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa, kemudian berbicara,
sesudah itu kita belajar membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara kita
pelajari sebelum kita memasuki sekolah. Keempat keterampilan tersebut pada
dasarnya merupakan suatu kesatuan, merupakan catur tunggal.
Setiap
keterampilan itu berhubungan erat pula dengan proses-proses berfikir yang
mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya, semakin terampil
seseorang berbahasa semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan
hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan cara praktek dan banyak latihan.
Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih kemampuan berpikir.
B.
Pembahasan
1.
Komponen-komponen
keterampilan berbahasa
Empat komponen keterampilan
berbahasa yaitu
a. Menyimak
b. Berbicara
c. Membaca
d. Manulis
Komponen keterampilan berbahasa
bersifat reseptif (menerima)
a. Menyimak
b. Membaca
Komponen keterampilan berbahasa
bersifst produktif (menghasilkan)
a. Berbicara
b. Menulis
|
Langsung
apresiatif reseptif
fungsional
|
Menyimak
|
Komunikasi
tatap muka
|
Berbicara
|
Langsung
produktif ekspresig
|
|
|
|
Keterampilan
berbahasa
|
||
|
Tidak
langsung produktif ekspresif
|
Menulis
|
Komunikasi
tidak tatap muka
|
Membaca
|
Tidak
langsung apresiatif reseptif fungsional
|
(Henry.
2008, h. 8)
Dalam
landasan teori dijelaskan bahwa keterampilan berbahasa hanya dapat diperoleh
dan dikuasai dengan jalan praktek dan banyak latihan. Oleh karena itu,
berpraktek dan berlatih perlu diadakan tes untuk mengetahui sampai dimana hasil
yang dicapai.
2.
Keterampilan
menyimak
Menyimak adalah
suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penyh
perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi,
menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasiyang telah disampaikan
sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
(Henry.
2008, h. 31)
Dalam bahasa pertama (bahasa ibu),
kita memperoleh keterampilan mendengarkan melalui proses yang tidak kita sadari
sehingga kitapun tidak menyadari begitu kompleksnya proses pemmerolehan
keterampilan mendengar tersebut. Seseorang dapat dikatakan terampil dalam
menyimak apabila seorang tersebut dapat menangkap gagasan pikiran yang
disampaikan oleh orang lain kepadanya secara lisan dengan tepat, benar, akurat,
dan lengkap
Ada dua
jenis situasi dalam mendengarkan yaitu situasi mendengarkan secara interaktif
dan situasi mendengarkan secara non interaktif. Mendengarkan secara interaktif
terjadi dalam percakapan tatap muka dan percakapan di telepon atau yang sejenis
dengan itu. Dalam mendengarkan jenis ini kita secara bergantuan melakukan
aktivitas mendengarkan dan memperoleh penjelsan, meminta lawan bicara mengulang
apa yang diucapkan olehnya atau mungkin memintanya berbicara agak lebih lambat.
Kemudian contoh situasi-situasi mendengarkan noninteraktif, yaitu mendengarkan
radio, TV, dan film, khotbah atau mendengarkan dalam acara-acara seremonial.
Dalam situasi mendengarkan nonietraktif tersebut, kita tidak dapat meminta
penjelasan dari pembicara, tidak bisa meminta pembicaraan diperlambat.
Mendengar,
mendengarkan, dan menyimak merupakan tiga hal yang berbeda. Mendengar terjadi
secara tidak sengaja dan tanpa adanya tujuan, mendengarkan dilakukan secara
sengaja dan memiliki tujuan tetapi belum memahami apa yang didengar, sedangkan
menyimak dilakukan secara sengaja memiliki tujuan dan memahami apa yang
didengar.
Berikut
ini adalah keterampilan-keterampilan mikro yang terlibat ketika kita berupaya
untuk memahami apa yang kita dengar, yaitu pendengar harus;
a) Menyimpan/mengingat unsur bahasa
yang didengar menggunakan daya ingat jangka pendek (short term memory).
b) Berupaya membedakan bunti-bunyi yang
yang membedakan arti dalam bahasa target.
c) Menyadari adanya bentuk-bentuk
tekanan dan nada, warna suara dan intinasi, menyadari adanya reduksi
bentuk-bentuk kata.
d) Membedakan dan memahami arti dari
kata-kata yang didengar.
e) Mengenal bentuk-bentuk kata yang
khusus (typical word-order patterns)
Tujuan menyimak:
1) Mendapat informasi
2) Menganalisis informasi
3) Mengevaluasi informasi
4) Mendapat inspirasi
3.
Keterampilan berbicara
Berbicara
adalah mengungkapkan pendapat, pikiran, atau perasaan melalui suara atau bunyi
bahasa kepada orang lain secara lisan.
Linguis
berkata bahwa “speaking is language”
(Henry.
2008, h. 30)
.
Berbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang berkembang pada kehidupan
anak, yang hanya didahului oleh kemampuan menyimak, dan pada pada masa
tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar dipelajari
Kemudian
sehubungan dengan keterampilan berbicara secara garis besar ada tiga jenis
situasi berbicara, yaitu interaktif, semiaktif, dan noninteraktif.
Situasi-situasi berbicara interaktif, misalnya percakapan secara tatap muka dan
berbicara lewat telepon yang memungkinkan adanya pergantuan anatara berbicara
dan mendengarkan, dan juga memungkinkan kita meminta klarifikasi, pengulangan
atau kiat dapat memintal lawan berbicara, memperlambat tempo bicara dari lawan
bicara. Kemudian ada pula situasi berbicara yang semiaktif, misalnya dalam
berpidato di hadapan umum secara langsung. Dalam situasi ini, audiens memang
tidak dapat melakukan interupsi terhadap pembicaraan, namun pembicara dapat
melihat reaksi pendengar dari ekspresi wajah dan bahasa tubuh mereka. Beberapa
situasi berbicara dapat dikatakan bersifat noninteraktif, misalnya berpidato
melalui radio atau televisi.
Tujuan berbicara:
a) Mendorong atau menstimulasi
b) Meyakinkan
c) Menggerakkan
d) Menginformasikan
e) Menghibur
Metode berbicara dapat dilakukan
dengancara:
a) Menjawab pertanyaaan
b) Bertanya
c) Melanjutkan cerita
d) Menceritakan kembali
e) Melaporkan
f) Wawancara
g) Diskusi
Faktor yang harus diperhatikan
pembicara ada dua:
a) Faktor kebahasaan
1) Ketepatan ucapan atau lafal
2) Kesesuaian penempatan tekanaan,
nada, sendi, dan durasi
3) Ketepatan pilian kata (diksi)
4) Ketepatan sasaran pembicara
b) Faktor nonkebahasaan
1) Penguasaan topik
2) Bersikap wajar, tenang, dan tidak
kaau
3) Pandangan kearah pendengar
4) Suara nyaring
5) Lancar berbicara
6) Gerak-gerik dan mimik tepat
4. Keterampilan
membaca
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta
diperguanakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh
penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.
(no name. (2012). Pengertian-membaca.
Website, http://www.longlifeducation.com/2012/08/pengertian-membaca.htmlm=1. (18 Desember 2015))
Membaca
sangat diperlukan dalam mempelajari setiap pelajaran. Berbicara bersifat
produktif dan ekspresif melalui bahasa lisan, membaca bersifat reseptip melalui
bahasa tulis dan berfungsi sebagai penerima informasi.
Membaca merupakan keterampilan
reseptif bahasa tulis. Keterampilan membaca dapat dikembangkan secara
tersendiri, terpisah dari keterampilan mendengar dan berbicara. Tetapi, pada
masyarakat yang memilki tradisi lireasi yang telah berkembang, seringkali
keterampilan membaca dikembangkan secara terintergrasi dengan keterampilan
menyimak dan berbicara.
Jenis membaca:
1) Membaca nyaring
2) Membaca dalam hati
3) Membaca ekslusif
4) Membaca influsif
Tujuan membaca:
a)
Memahami
pesan bacaan
b)
Mencari
informasi
c)
Menikmati
bacaan
d)
Berbagai
tujuan
e)
Memahami
aspek kebahasaan (kata, frasa, kalimat, wacana
Dasar-dasar membaca:
a)
Rileks
b)
Menentukan
tujuan membaca
c)
Memahami
bacaan
d)
Mendapatkan
ide pokok
e)
Menghilangkan
kebiasaan buruk membaca
f)
Melatih
kecepatan gerak mata
Keterampilan-keterampilan mikro yang terkait dengan proses membaca yang harus dimiliki oleh pembicara adalah;
a)
Mengenal
sistem tulisan yang digunakan.
b)
Mengenal
kosakata.
c)
Menentukan
kata-kata kunci yang mngindentifikasikan topik dan gagasan utama.
d)
Menentukan
makna kata-kata, termasuk kosakata split, dari konteks tertulis.
e)
Mengenal
kelas kata gramatikal, kata benda, kata sifat, dan sebagainya.
5. Keterampilan
menulis
Menurut pendapat Saleh Abbas keterampilan menulis adalah
kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain
dengan melalui bahasa tulis.
(Anisolikhah. (2013). Keterampilan-Menulis.
Blogspot, http://anisolikhah.blogspot.co.id/2013/11/keterampilan-menulis.html?m=1. (18 Desember 2015))
Menurut Guntur Taringan keterampilan menulis adalah salah
satu keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang dipergunakan
untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan
pihak lain.
(Henry.
2008, h. 3)
Menulis
adalah marangkai huruf atau angka dengan pena atau alat tulis lain untuk
melahirkan pikiran atau gagsan dan perasaan. Hasil menulis adalah tulisan.
Menulis
merupakan keterampilan produktif dengan menggunakan tulisan. Menulis dapat
dikatakan suatu keterampilan berbahasa yang paling rumit di antara jenis-jenis
keterampilan berbahasa lainnya. Ini karena menulis bukanlah sekedar menyalin
kata-kata dan kalimat-kalimat, melainkan juga mengembangkan dan menuangkan
pikiran-pikiran dalam suatu struktur tulisan yang teratur.
Tujuan
menulis adalah untuk menyampikan ide, gagasan atau pemikiran kepada orang lain
secara lengkap dan sistmatis. Menulis membutuhkan ketelitian, kepaduan,
keruntutan, dan kelogisanantarkata dan antarkalimat.
Berikut ini keterampilan-keterampilan mikro yang diperlukan dalam menulis:
a)
Menggunakan
ortografi dengan benar, termasuk di sini penggunaan ejaan.
b)
Memilih
kata yang tepat.
c)
Menggunakan
bentuk kata dengan benar.
d)
Mengurutkan
kata-kata dengan benar.
e)
Menggunakan
struktur kalimat yang tepat dan jelas bagi pembaca.
Keterampilan
menulis adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam bidang tulis menulis
sehingga tenaga potensial dalam menulis. Keterampilan menulis untuk saat
sekarang telah menjadi rebutan dan setiap orang berusaha untuk dapat berperan
dalam dunia menulis. Banyak orang berusaha meningkatkan keterampilan menulisnya
dengan harapan dapat menjadi penulis handal.
Seperti
diketahui, menulis itu adalah sebuah keterampilan sehingga dapat dilatih
sedemikia rupa meningkatkan kemampuan tersebut. Dalam dunia penulisan,
pengetian keterampilan menulis seringkali menjadi sesuatu yang bias sehingga
banyak yang tidak memahami pengertian yang sesungguhnya. Hal ini banyak
dibuktikan dari kenyataan banyak yang menganggap bahwa menulis itu ditentukan
karena bakat.
Apakah
benar, kemampuan menulis itu ditentukan oleh bakat? Jika ditelaah pengertian
bakat, setidaknya secara sederhana anda dapat mengatakan bahwa
bakat adalah kemampuan yang dimiliki dan dibawa seseorang sejak lahir. Padahal
sebenarnya pengertian keterampilan menulis itu adalah keterampilan itu sendiri.
Artinya, seseorang mempunyai kemampuan menulis karena dia terampil. Sementara
untuk dapat terampil dalam menulis, maka dia harus melakukannya secara langsung
atau melatih dirinya sehingga terampil. Dengan demikian pengertian keterampilan
menulis adalah kemampuan yang didapat dan dimiliki oleh seseorang setelah
melalui proses pelatihan secara itens, khusus dalam bidang menulis. Dengan
mengikuti pelatihan atau berlatih secara intens, maka seseorang dapat terampil
menulis.
BAB III
KESIMPULAN dan SARAN
A. Kesimpulan
Bahasa merupakan alat komunikasi
antar anggota masyarakat, selain itu bahasa juga meupakan alat penghubung antar
budaya dan daerah yang berupa
lambang bunyi ujaran yang dihasilakan oleh alat ucap manusia.
Fungsi bahasa yaitu:
a.
Fungsi informasi
b.
Fungsi ekspresi diri
c.
Fungsi adaptasi
d. Fungsi
kontrol sosial
Keterampilan
berbahasa memiliki empat aspek utama yang saling berkaitan satu sama lain yaitu
:
A. Menyimak
B. Berbicara
C. Membaca
D. Manulis
B. Saran
Keterampilan berbahasa tidak semata-mata kita dapat
saat kita lahir. Akan tetapi, keterampilan berbahasa dapat kita peroleh dan kita kuasai dengan
jalan praktek dan banyak latihan. Setelah kita melakukan praktek dan berlatih
kita perlu mengadakan tes untuk mengetahui sampai dimana kemampuan kita dalam
berbahasa dan sampai dimana hasil yang kita dapat setelah kita berlatih dan
melakukan praktek.
DAFTAR
PUSTAKA
Guntur Taringan. Henry. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa
___________________. 2008. menulis. Bandung: Angkasa
___________________. 2008. Menyimak. Bandung: Angkasa
Isa Mulyoutomo, M.
2011. Rapet Bindo. Jakarta:
Limas
Internet:
No name. (2012). Pengertian-membaca.
Website, http://www.longlifeducation.com/2012/08/pengertian-membaca.htmlm=1. (18 Desember 2015)
Anisolikhah. (2013). Keterampilan-Menulis.
Blogspot, http://anisolikhah.blogspot.co.id/2013/11/keterampilan-menulis.html?m=1. (18 Desember 2015)
Nzawix. (2013). Arti-berbicara-menurut-logika.
Blogspot, http://nzawix.heck.in/arti-berbicara-menurut-logika.xhtml.
(18 DEsember 2015)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar