RAGAM
BAHASA
Makalah
Bahasa Indonesia Diajukan untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
DISUSUN
OLEH :
1.
EKA
NURKHALIDA ZIA (1584202094)
2.
FITRI
ANISA (1584202127)
3.
LUTHFIYAH
NABILAH YAHYA (1584202137)
4.
SITI
AMINAH (1584202109)
PRODI
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH TANGERANG
TANGERANG, 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita
panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Ragam Bahasa”
Makalah ini
bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Penulis
mengucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah bahasa indonesia bapak
Haerudin M.pd atas bantuan dan bimbingannya. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan ataupun kesalahan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga penulisan
makalah ini akan lebih baik nantinya.
Tangerang,
14 Desember 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................... i
BAB I .................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................. 1
BAB II ............................................................................................... 2
PEMBAHASAN ............................................................................... 2
2.1 Pengertian Ragam Bahasa .................................................... 2
2.2 Ragam Bahasa Menurut Medianya ............................................. 3
2. 3 Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur ...................................... 5
BAB III .............................................................................................. 7
PENUTUP .......................................................................................... 7
3.1 Kesimpulan .................................................................................. 7
3.2 Saran .............................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa
adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan
atau berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain,
dan meningkatkan kemampuan intelektual. Bahasa Indonesia memang banyak
ragamnya. Hal Ini karena bahasa Indonesia sangat luas pemakaiannya dan
bermacam-macam ragam penuturnya. Oleh karena itu, penutur harus mampu memilih
ragam bahasa yang sesuai dengan dengan keperluannya, apapun latar belakangnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa
Pengertian Ragam Bahasa?
2. Bagaimana
Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Medianya?
3. Bagaimana
Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Cara Pandang Penutur?
4. Bagaimana
Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Topik Pembicaraan?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui
pengertian ragam bahasa.
2. Mengetahui
ragam bahasa Indonesia bedasarkan media.
3. Mengetahui
ragam bahasa Indonesia berdasarkan cara pendang penutur.
4. Mengetahui
ragam bahasa Indonesia berdasarkan topik pembicaraan.
5. Memenuhi
tugas kelompok mata kuliah bahasa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ragam Bahasa
Ragam
bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik
yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicara.
Ragam bahasa menurut Pengertian ragam
bahasa menurut para ahli adalah
:
1. Pengertian
ragam bahasa menurut Dendy Sugono.
Menurut Dendy Sugono(1999)
“ bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa indonesia, timbul dua masalah pokok,
yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tidak baku.”
2. Pengertian
ragam bahasa menurut Fishman ed.
Menurut Fishman ed
(1968) “Adalah suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum
tidak tertutup kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku
agar dapat menjadi pantan bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. “
3. Pengertian
ragam bahasa menurut Bachman.
Menurut Bachman(1990),
“ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda
menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang
yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara.”
2.2 Ragam Bahasa Menurut Medianya
Di dalam bahasa Indonesia disamping dikenal kosa kata
baku Indonesia dikenal pula kosa kata bahasa Indonesia ragam baku, yang sering
disebut sebagai kosa kata baku bahasa Indonesia baku. Kosa kata baku bahasa
Indonesia, memiliki ciri kaidah bahasa Indonesia ragam baku, yang dijadikan
tolak ukur yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan penutur bahasa Indonesia,
bukan otoritas lembaga atau instansi didalam menggunakan bahasa Indonesia ragam
baku. Jadi,kosa kata itu digunakan di dalam ragam baku bukan ragam santai atau
ragam akrab. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan digunakannya kosa
kata ragam baku di dalam pemakian ragam-ragam yang lain asal tidak mengganggu
makna dan rasa bahasa ragam yang bersangkutan.
Suatu ragam
bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak menutup kemungkinan
untuk menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku agar dapat menjadi panutan
bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Perlu diperhatikan ialah kaidah
tentang norma yang berlaku yang berkaitan dengan latar belakang pembicaraan
(situasi pembicaraan), pelaku bicara, dan topik pembicaraan (Fishman ed., 1968;
Spradley, 1980). Ragam bahasa Indonesia berdasarkan media dibagi menjadi dua
yaitu :
a) Ragam
bahasa lisan
Adalah ragam
bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu
sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman. Ragam bahasa baku lisan
didukung oleh situasi pemakaian. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri
kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata
serta kelengkapan unsur-unsur di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam
struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena
situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna
gagasan yang disampaikan secara lisan. Pembicaraan lisan dalam situasi formal
berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan pembicaraan lisan dalam situasi
tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa lisan dituliskan, ragam bahasa itu
tidak dapat disebut sebagai ragam tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam
lisan, hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis. Oleh karena itu, bahasa yang
dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis, walaupun
direalisasikan dalam bentuk tulis, ragam bahasa serupa itu tidak dapat
dikatakan sebagai ragam tulis. Ciri-ciri ragam lisan :
1 - Memerlukan
orang kedua/teman bicara;
2 - Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu.
-Hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
- Berlangsung cepat;
-
Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu;
- Kesalahan dapat langsung dikoreksi;
-Dapat dibantu
dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi.
Yang termasuk dalam ragam lisan diantaranya pidato, ceramah, sambutan,
berbincang-bincang, dan masih banyak lagi. Semua itu sering digunakan
kebanyakan orang dalam kehidupan sehari-hari, terutama ngobrol atau
berbincang-bincang, karena tidak diikat oleh aturan-aturan atau cara
penyampaian seperti halnya pidato ataupun ceramah.
b) Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa
tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf
sebagai unsur dasarnya.[1] Dalam ragam tulis, kita
berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan
kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya
kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan
pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam
mengungkapkan ide.
Contoh dari
ragam bahasa tulis adalah surat, karya ilmiah, surat kabar, dll. Dalam ragam
bahsa tulis perlu memperhatikan ejaan bahasa indonesia yang baik dan benar.
Terutama dalam pembuatan karya-karya ilmiah.
Ciri Ragam Bahasa Tulis :
1 -Tidak
memerlukan kehadiran orang lain.
2 - Tidak
terikat ruang dan waktu
3. Kosa kata
yang digunakan dipilih secara cermat
4. Pembentukan kata dilakukan secara
sempurna,
5. Kalimat
dibentuk dengan struktur yang lengkap, dan
6. Paragraf
dikembangkan secara lengkap dan padu.
7. Berlangsung
lambat
8. Memerlukan
alat bantu
2. 3 Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur
a.
Ragam Bahasa Berdasarkan Daerah (logat/diolek)
Luasnya
pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia
yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa
Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli.
Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa
Indonesia orang Jawa Tengah tampak pada pelafalan “b” pada posisi awal saat
melafalkan nama-nama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dan lain-lain.
Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan “t” seperti pada kata
ithu, kitha, canthik, dll.
b.
Ragam Bahasa berdasarkan Pendidikan Penutur
Bahasa
Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda
dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal
dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas.
Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek,
pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata
bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu
bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya
dipakai.
c.
Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur
Ragam bahasa
dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau
sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi,
akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau
penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa
seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat
jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan
ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan
bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang
digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula
tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
Bahasa baku dipakai dalam :
1.
Pembicaraan
di muka umum, misalnya pidato kenegaraan, seminar, rapat dinas memberikan
kuliah/pelajaran.
2.
Pembicaraan
dengan orang yang dihormati, misalnya dengan atasan, dengan guru/dosen, dengan
pejabat.
3.
Komunikasi
resmi, misalnya surat dinas, surat lamaran pekerjaan, undang-undang.
4.
Wacana
teknis, misalnya laporan penelitian, makalah, tesis, disertasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ragam bahasa adalah variasi bahasa
menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang idbicaakan, orang yang dibicarakan,
serta menurut media pembicaraan. Dalam konteks ini ragam bahasa meliputi bahasa
lisan dan tulisan.
Pada ragam bahasa baku tulis
diharapkan para penulis mampu menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar
serta menggunakan ejaan bahasa yang telah disempurnakan (EYD), sedangkan ragam
bahasa lisan diharapkan para warga Indonesia mampu mengucapkan dan memakai
bahasa dengan baik serta bertutur kata sopan sebagai pedoman yang ada.
3.2 Saran
Sebagai warga negara Indonesia,
sudah seharusnya kita semua mempelajari ragam bahasa yang kita milki, kemudian
mempelajari dan mengambil hal-hal yang baik, yang dapat kita amalkan dan kita
pakai untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca dan menambah pengetahuan dan wawasan anda. Mohon
maaf jika dalam penyusunan terdapat banyak kekeliruan penulis mohon maaf. Untuk
kritik dan saran dari pembaca penulis harapkan karena itu menjadi acuan untuk
penulis agar membuat makalah menjadi lebih baik lagi, sekian dan terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
E . Zaenal
Arifin dan Amran Tasai. 2006. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta :
Presindo.
Rahadi,Kunjana
. 2010. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta :
Erlangga.
Widjono.
2012. Bahasa Indonesia. Jakarta : Grasindo
http://anassetiajiblog.blogspot.co.id/2015/07/makalah-ragam-bahasa-indonesia.html
(14 desember 2015)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar